standar akuntansi keuangan di indonesia

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia memiliki peran penting dalam menyediakan landasan yang kokoh dalam menyajikan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan. SAK memberikan panduan bagi entitas bisnis untuk mengukur, mengenali, dan mengungkapkan transaksi keuangan secara konsisten. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

Peran Penting Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan sebuah perusahaan. Dengan adanya SAK, entitas bisnis diharapkan dapat menyajikan laporan keuangannya dengan cara yang konsisten dan dapat dipahami oleh pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan pemerintah. Hal ini membantu menciptakan kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.

 

Evolusi SAK di Indonesia mencerminkan upaya untuk menyelaraskan praktik akuntansi dengan standar internasional. Sejak mengadopsi International Financial Reporting Standards (IFRS) pada tahun 2012, banyak perubahan dan penyesuaian telah dilakukan untuk memastikan bahwa SAK sesuai dengan standar global. Proses konvergensi ini bertujuan untuk meningkatkan perbandingan laporan keuangan antar perusahaan di tingkat internasional, memudahkan akses modal, dan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia.

 

Dilansir dari laman Gramedia Literasi, SAK di Indonesia mencakup berbagai topik, termasuk pengakuan pendapatan, pengukuran nilai wajar, dan perlakuan pajak. Dengan merinci setiap aspek ini, SAK memastikan bahwa entitas bisnis memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip akuntansi dengan benar.

 

Baca juga: Mengenal 18 Istilah dalam Dunia Akuntansi dan Penjelasannya

 

Beberapa Pilar Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia terdiri dari empat pilar utama yang membentuk dasar pelaporan keuangan. Pertama, PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard) diterapkan oleh entitas dengan akuntabilitas publik, seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, dan perusahaan dana pensiun. PSAK-IFRS, mirip dengan SAK, bertujuan memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan.

 

Kedua, SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik) digunakan oleh entitas dengan akuntabilitas publik yang tidak signifikan. SAK-ETAP merupakan hasil penyederhanaan IFRS, memudahkan penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal, terutama unit bisnis kecil dan menengah.

 

Ketiga, PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntansi Syariah) memberikan panduan khusus untuk lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah dan pegadaian syariah. Dikembangkan berdasarkan fatwa dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), PSAK-Syariah mencakup kerangka konseptual, standar penyajian laporan keuangan, dan standar transaksi syariah.

 

Keempat, SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) digunakan dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP ditetapkan sebagai peraturan pemerintah untuk memastikan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih. SAP juga dianggap cocok untuk akuntansi desa. Dengan menerapkan SAP, entitas pemerintah dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

 

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Alasan Pentingnya Pembukuan dalam Perusahaan!

 

Standar Akuntansi Keuangan yang Efektif dan Efisien

SAK yang efektif dan efisien memiliki dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan bisnis. Dengan adanya panduan yang jelas, entitas bisnis dapat mengurangi ketidakpastian dalam pelaporan keuangan mereka. Investor dan kreditur, di sisi lain, dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan berdasarkan fakta.

 

Implementasi SAK yang konsisten juga membantu pemerintah dalam mengawasi dan mengelola kegiatan ekonomi. Dengan pemahaman yang baik terhadap laporan keuangan entitas bisnis, pemerintah dapat mengoptimalkan kebijakan fiskal dan mengidentifikasi potensi risiko ekonomi dengan lebih baik.

 

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memainkan peran sentral dalam menopang integritas dan transparansi laporan keuangan. Dengan evolusi yang terus berlanjut, SAK terus menyesuaikan diri dengan perkembangan global dan meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap standar internasional.

 

Dengan demikian, SAK tidak hanya menjadi panduan bagi entitas bisnis dalam menyajikan informasi keuangan yang akurat, tetapi juga alat untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan adil.