Pengertian, Tujuan, dan Langkah Menyusun Audit Laporan Keuangan

5 langkah menyusun laporan keuangan

Audit sangat penting dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memberikan kredibilitas pada laporan keuangan dan memberikan kepercayaan terhadap pemangku kepentingan atau pemegang saham bahwa laporan yang disajikan merupakan informasi yang terpercaya dan akurat.

 

Selain itu, tujuan dilakukannya audit adalah demi membantu meningkatkan kontrol dan sistem internal perusahaan, termasuk manajemen risiko dan tata kelola agar perusahaan tersebut bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

 

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

1. Menurut Mulyadi (2002)

Auditing merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

 

2. Menurut Arens dan Loebbecke (2003)

Auditing merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi yang membuat kompeten serta independen untuk dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen yang kompeten.

 

3. Menurut Sukrisno Agoes (2004)

Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen, laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan catatan akuntansi serta bukti pendukung, dalam rangka memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

 

Tujuan Melakukan Audit Laporan Keuangan

Pada dasarnya melakukan audit laporan keuangan yaitu dengan tujuan untuk menilai kelayakan dan kewajaran penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh sebuah perusahaan, lembaga, atau organisasi tertentu yang mengacu pada prinsip dan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan juga harus menyajikan data yang aktual termasuk pada tanggal neraca serta kinerja manajemen selama periode tersebut.

 

Langkah-langkah Menyusun Audit Laporan Keuangan

Dalam proses audit sendiri ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh auditor. Berikut langkah-langkah serta tanggung jawab apa saja yang dipegang oleh auditor saat melakukan proses audit dalam menyusun audit laporan keuangan sebuah perusahaan.

 

1. Perikatan Audit

Perikatan audit merupakan bagian dari pra prencanaan, yaitu di mana pihak auditor dan perusahaan yang akan diaudit bertemu untuk membentuk kesepakatan. Pada tahapan ini, auditor akan memberikan pemahaman awal mengenai risiko, tanggung jawab, serta bagaimana nantinya proses audit laporan keuangan akan dilakukan. Selain itu, auditor juga akan meminta berbagai dokumen terkait kebutuhan audit seperti laporan audit sebelumnya, rekening koran, buku besar, nota keuangan, serta bagan organisasi klien dan daftar pemangku kepentingan terkait.

 

2. Perencanaan

Tahapan ini melibatkan pengembangan secara rinci mengenai proses operasi audit keuangan berdasarkan informasi yang terkandung dari dokumen yang sudah diberikan oleh pihak perusahaan. Untuk mendapatkan kelengkapan informasi, auditor akan mengajukan rapat terbuka dan mengajak kepala departemen untuk berdiskusi mengenai ruang lingkup audit, lama pelaksanaannya, serta meminta kerja samanya apabila auditor membutuhkan akses ke aplikasi atau lokasi terkait.

 

3. Kerja Lapangan

Setelah semua informasi terkumpul, auditor akan merealisasikan perencanaan audit yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Selama kerja lapangan, auditor akan melakukan pengujian audit yang mencakup pengujian analitik untuk mempelajari data-data dan informasi perusahaan klien, pengujian pengendalian atau prosedur untuk menentukan efektivitas pengendalian internal perusahaan, dan pengujian substantif guna mengidentifikasi kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam laporan keuangan. Pada tahap ini, karyawan mungkin perlu memberikan data tambahan kepada auditor atau menjawab pertanyaan lanjutan jika dibutuhkan.

 

4. Penyusunan Laporan Keuangan

Setiap temuan yang sudah diidentifikasi oleh auditor selanjutnya akan didokumentasikan dan diringkas dalam audit laporan keuangan. Auditor akan merangkum berbagai masalah yang ditemukan dan memberikan komentar serta solusi terkait temuan tersebut kepada pihak perusahaan agar tidak salah langkah dalam menentukan keputusan apa yang perlu diambil.

 

5. Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan merupakan langkah terakhir dalam proses audit keuangan yang biasanya dilakukan pada saat rapat penutupan. Auditor akan memastikan bahwa setiap masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya dapat diselesaikan tepat waktu. Jika terdapat masalah lain yang mungkin muncul, maka auditor akan langsung menyelesaikan dan mendiskusikan solusinya dengan setiap pihak yang terlibat.

 

Itulah beberapa langkah proses audit dalam menyusun laporan keuangan sebuah perusahaan. Jika Anda membutuhkan jasa akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan, KAP Syarief Basir & Rekan menyediakan jasa layanan audit dan konsultasi hukum yang dapat memberikan solusi untuk mendukung bisnis Anda.

 

Kami juga memiliki berbagai layanan profesional berkualitas lainnya yang mencakup jasa akuntansi publik, penasihat bisnis, perpajakan, serta konsultasi hukum. Jika ada pertanyaan atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui kontak yang tersedia di website resmi KAP Syarief Basir & Rekan.