jenis pemeriksaan pajak

Pemeriksaan pajak adalah proses penting dalam menjaga kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan dan memastikan bahwa pembayaran pajak yang dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagi wajib pajak, memahami berbagai jenis pemeriksaan pajak adalah hal yang penting guna menghindari masalah dengan otoritas pajak. Berikut ini adalah beberapa jenis pemeriksaan pajak yang perlu diketahui oleh wajib pajak.

 

Jenis-Jenis Pemeriksaan Pajak

Guna memastikan bahwa Wajib Pajak menjalankan kewajiban perpajakan dengan penuh integritas dan kejujuran, petugas pajak akan melaksanakan dua bentuk pemeriksaan pajak yang meliputi:

 

Pemeriksaan Lapangan

Salah satu jenis pemeriksaan pajak pertama adalah pemeriksaan di lapangan yang dilaksanakan di lokasi tempat tinggal, tempat usaha, atau tempat kerja Wajib Pajak, serta lokasi lain yang dianggap relevan. Dalam pelaksanaannya, Wajib Pajak diharuskan untuk:

  • Menunjukkan buku-buku atau dokumen-dokumen yang menjadi dasar pencatatan keuangan serta dokumen lain yang terkait dengan pendapatan, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang dikenai pajak.
  • Memberi izin untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik.
  • Memberi izin untuk masuk dan memeriksa ruangan, barang-barang yang bergerak maupun tidak, yang diduga digunakan untuk menyimpan buku-buku atau dokumen-dokumen dasar, dokumen lainnya, uang, atau barang-barang yang memberikan petunjuk mengenai pendapatan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang dikenai pajak.
  • Memberikan bantuan yang diperlukan agar pemeriksaan dapat berjalan lancar, seperti menyediakan tenaga kerja dan/atau peralatan jika dalam mengakses data elektronik diperlukan peralatan atau keahlian khusus.
  • Memberikan izin bagi Pemeriksa Pajak untuk membuka barang-barang yang bergerak atau tidak bergerak.
  • Menyediakan ruang khusus di lokasi pemeriksaan untuk memeriksa buku-catatan dan dokumen-dokumen yang tidak praktis untuk dibawa ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak.
  • Menyampaikan tanggapan tertulis terhadap Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
  • Memberikan keterangan baik secara lisan maupun tertulis yang diperlukan.

 

Baca juga: Cara Mengatur Cash Flow (Arus Kas) Perusahaan

 

Pemeriksaan di Kantor

Jenis pemeriksaan pajak lainnya adalah pemeriksaan di kantor yang dijalankan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak.

 

Saat menjalani pemeriksaan kantor, Wajib Pajak wajib untuk:

  • Menghadiri panggilan pemeriksaan sesuai jadwal yang ditetapkan.
  • Menunjukkan buku-catatan atau dokumen-dokumen yang menjadi dasar pencatatan keuangan, termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang terkait dengan pendapatan, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang dikenai pajak.
  • Memberikan bantuan untuk kelancaran pemeriksaan.
  • Memberikan tanggapan tertulis terhadap Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
  • Memberikan akses kepada Pemeriksa Pajak untuk menggunakan kertas kerja pemeriksaan yang disiapkan oleh Akuntan Publik.
  • Menyampaikan keterangan baik secara lisan maupun tertulis yang diperlukan.

 

Hak-hak Wajib Pajak Selama Proses Pemeriksaan Pajak

Ketika menjalani proses pemeriksaan pajak yang bertujuan untuk menilai sejauh mana kepatuhan seseorang dalam memenuhi kewajiban perpajakan melalui bentuk Pemeriksaan Lapangan maupun Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak memiliki hak-hak berikut:

  • Meminta petugas Pemeriksa Pajak menunjukkan identifikasi diri dan Surat Perintah Pemeriksaan.
  • Meminta petugas Pemeriksa Pajak memberikan pemberitahuan tertulis mengenai pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan.
  • Meminta penjelasan dari petugas Pemeriksa Pajak mengenai tujuan dan alasan di balik Pemeriksaan.
  • Meminta petugas Pemeriksa Pajak menunjukkan Surat Tugas jika terjadi perubahan dalam susunan Tim Pemeriksa Pajak.
  • Menerima Salinan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
  • Hadir dalam Pertemuan Akhir untuk Membahas Hasil Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
  • Mengajukan permohonan agar Tim Pembahas melakukan pembahasan jika terjadi perbedaan pandangan antara Wajib Pajak dan petugas Pemeriksa Pajak dalam Pertemuan Akhir untuk Membahas Hasil Pemeriksaan.
  • Memberikan pandangan mengenai pelaksanaan Pemeriksaan melalui pengisian formulir Kuesioner Pemeriksaan.
  • Mengajukan pengaduan jika kerahasiaan pelaksanaan Pemeriksaan bocor kepada pihak yang tidak berwenang.

 

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Alasan Pentingnya Pembukuan dalam Perusahaan!

 

Kriteria Pemeriksaan Pajak Berdasar pada Latar Pemeriksaannya

Dua jenis pemeriksaan pajak yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dikelompokkan menjadi dua kriteria berdasarkan alasan mendasar dilakukannya pemeriksaan, yakni:

 

Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan pajak berkala dilaksanakan karena terkait dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, termasuk:

  • Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh atau Surat Pemberitahuan Masa PPN yang mencatat pengajuan restitusi.
  • Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh atau Surat Pemberitahuan Masa PPN yang menunjukkan jumlah pembayaran lebih namun tanpa permohonan pengembalian.
  • Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa PPN dengan saldo pajak masukan berlebih.
  • Telah menerima pembayaran pendahuluan pajak yang lebih tinggi dari kewajiban pajak sebenarnya.
  • Penyampaian Surat Pemberitahuan dengan laporan kerugian.
  • Melakukan proses penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, atau berencana untuk meninggalkan Indonesia secara permanen.
  • Mengalami perubahan dalam periode pelaporan, metode pencatatan, atau penilaian aset tetap.

 

Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan pajak khusus dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi risiko yang mengindikasikan potensi ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Pelaksanaan pemeriksaan khusus mengacu pada beberapa prinsip, di antaranya:

  • Analisis risiko berdasarkan profil Wajib Pajak atau informasi internal dan data eksternal yang dianalisis secara manual atau komputerisasi.
  • Ruang lingkup pemeriksaan dapat mencakup satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau seluruh kategori pajak.
  • Proses pemeriksaan dilakukan melalui pemeriksaan di tempat (lapangan).

 

Baca juga: 5 Langkah Proses Audit dalam Menyusun Laporan Keuangan

 

Dengan mengkategorikan pemeriksaan pajak berdasarkan dasar pelaksanaannya, Wajib Pajak dapat lebih memahami tujuan dan cakupan dari setiap jenis pemeriksaan serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.

 

Pahami bahwa menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar adalah tanggung jawab setiap Wajib Pajak. Dengan memahami berbagai jenis pemeriksaan ini, Wajib Pajak dapat mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kepatuhan, dan menghindari potensi sengketa pajak yang nantinya dapat merugikan diri sendiri.