6 Langkah Siklus Akuntansi Bagi Perusahaan
Siklus akuntansi adalah tahapan dasar untuk memberikan panduan yang jelas saat menyelesaikan tugas pembukuan perusahaan. Siklus ini biasanya digunakan secara komprehensif dalam setiap periode pelaporan guna membantu menjaga efisiensi agar seluruh proses tetap terorganisir sepanjang waktu. Pada sebagian besar perusahaan, langkah-langkah dalam siklus akuntansi normalnya dilakukan secara otomatis melalui software akuntansi. Namun bagi beberapa bisnis kecil, siklus akuntansi juga dapat dipelajari dan dilakukan secara manual saat mengerjakan pembukuan.
Sebagai informasi, berikut ini merupakan tahapan-tahapan penting siklus akuntansi dalam perusahaan dagang dan jasa.
Langkah 1: Catat transaksi di jurnal.
Perusahaan akan memiliki banyak transaksi sepanjang siklus akuntansi, sehingga masing-masingnya perlu dicatat dalam jurnal. Beberapa transaksi penting yang perlu diidentifikasi mencakup banyaknya produk atau jasa yang terjual setiap hari, persentase keuntungan harian dalam setiap bulan, dan produk atau layanan mana yang laris dan yang tidak. Semua transaksi dan peristiwa bisnis ini penting untuk dicatat guna menjaga aliran data tetap terkendali.
Langkah 2: Posting ke akun buku besar.
Setelah entri jurnal dibuat dalam jurnal publik, maka catatan tersebut harus di posting dan dipindahkan ke akun buku besar. Ini adalah langkah kedua dalam siklus akuntansi yang bertujuan untuk mencatat perubahan yang disebabkan oleh peristiwa bisnis. Akun buku besar mengkategorikan setiap perubahan ini guna menjaga keseimbangan akun dalam kolom debit maupun kredit.
Langkah 3: Susun neraca saldo.
Neraca saldo adalah daftar seluruh akun bisnis yang akan muncul pada laporan keuangan sebelum entri jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat. Neraca saldo berfungsi untuk memberitahu perusahaan saldo yang belum disesuaikan di setiap akun, untuk kemudian diuji dan dianalisis guna memastikan kredit dan debit memiliki jumlah yang sama.
Langkah 4: Sesuaikan entri dalam jurnal.
Membuat jurnal penyesuaian di akhir periode akuntansi bertujuan untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan disiapkan. Melakukan penyesuaian entri jurnal sangat penting guna memperbarui akun agar sesuai dengan konsep akrual. Jika jurnal penyesuaian tidak disiapkan, beberapa pendapatan, beban, aset, dan kewajiban akun mungkin tidak mencerminkan nilai sebenarnya ketika dilaporkan dalam laporan keuangan.
Langkah 5: Membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan retained earning, dan laporan arus kas. Bisa dibilang, langkah ini merupakan tahapan terpenting dalam siklus akuntansi karena bertujuan untuk melihat gambaran posisi keuangan perusahaan. Nantinya, laporan keuangan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan sebagai alat pengambil keputusan.
Langkah 6: Tutup pembukuan.
Pada dasarnya, tutup buku merupakan langkah terakhir dalam siklus akuntansi. Pada langkah ini, biasanya dilakukan analisis kinerja selama periode tersebut, perencanaan periode pelaporan berikutnya, dan peninjauan kalender acara serta tugas di masa mendatang. Setelah penutupan selesai, siklus akuntansi akan dimulai lagi dari awal dengan periode pelaporan yang baru.
Keseluruhan siklus akuntansi di atas merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan untuk perusahaan dagang dan jasa. Demi memudahkan perusahaan Anda dalam membuat laporan keuangan, KAP Syarief Basir & Rekan menyediakan jasa audit laporan keuangan yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan akhir tahun secara tepat dan akurat.
Selain itu, kami juga memiliki berbagai layanan profesional berkualitas lainnya yang mencakup jasa akuntansi, penasihat bisnis, perpajakan, serta konsultasi hukum. Jika ada pertanyaan atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui kontak yang tersedia di website resmi KAP Syarief Basir & Rekan.