Neraca lajur adalah kertas kerja akuntansi berbentuk tabel yang digunakan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Dokumen ini berisi informasi saldo percobaan (trial balance), penyesuaian (adjusting entries), hingga pemindahan ke laporan laba rugi dan neraca.

 

Meskipun neraca lajur tidak diwajibkan dalam standar akuntansi, keberadaannya sangat membantu akuntan, mahasiswa, maupun pemilik usaha. Dengan neraca lajur, penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan lebih cepat, terstruktur, dan meminimalisasi kesalahan.

 

Dalam dunia pendidikan akuntansi, neraca lajur sering dijadikan latihan agar mahasiswa memahami alur penyusunan laporan keuangan dari awal hingga akhir. Sedangkan di perusahaan, neraca lajur berfungsi sebagai alat bantu sebelum laporan keuangan resmi diterbitkan.

 

Fungsi Neraca Lajur

Penyusunan neraca lajur memberikan banyak manfaat. Berikut fungsi utamanya:

 

  1. Mempermudah penyusunan laporan keuangan
    Akun-akun dari saldo percobaan bisa dipindahkan secara sistematis ke laporan laba rugi dan neraca.
  2. Mengurangi risiko kesalahan pencatatan
    Kolom penyesuaian membantu mendeteksi selisih atau ketidaksesuaian saldo, sehingga laporan keuangan lebih akurat.
  3. Sebagai alat analisis sementara
    Sebelum laporan keuangan final disusun, manajemen dapat melihat gambaran awal posisi keuangan perusahaan.
  4. Menyediakan dokumentasi yang rapi
    Neraca lajur menjadi jejak kerja akuntan yang jelas dan bisa digunakan untuk audit internal maupun eksternal.
  5. Membantu proses belajar akuntansi
    Bagi mahasiswa atau pelajar, neraca lajur menjadi media latihan terbaik untuk memahami urutan siklus akuntansi.

 

Baca juga: 5 Langkah Proses dalam Menyusun Audit Laporan Keuangan

 

Jenis-Jenis Neraca Lajur

Berdasarkan jumlah kolomnya, neraca lajur terbagi menjadi beberapa jenis:

 

1. Neraca Lajur 6 Kolom

 

Jenis paling sederhana, terdiri dari kolom:

  • Saldo percobaan (debit dan kredit)
  • Penyesuaian (debit dan kredit)
  • Saldo setelah penyesuaian (debit dan kredit)

Biasanya digunakan untuk latihan dasar atau perusahaan kecil yang transaksi keuangannya masih sederhana.

 

2. Neraca Lajur 8 Kolom

 

Lebih lengkap dari 6 kolom karena menambahkan kolom laporan laba rugi. Strukturnya:

  • Saldo percobaan
  • Penyesuaian
  • Saldo setelah penyesuaian
  • Laba rugi

Jenis ini cocok digunakan jika perusahaan ingin langsung menganalisis hasil laba atau rugi sebelum menyusun neraca.

 

3. Neraca Lajur 10 Kolom

 

Merupakan bentuk paling lengkap dengan kolom:

  • Saldo percobaan
  • Penyesuaian
  • Saldo setelah penyesuaian
  • Laba rugi
  • Neraca

Jenis ini paling sering digunakan dalam praktik akuntansi perusahaan karena memberikan gambaran menyeluruh mengenai laba-rugi dan posisi keuangan dalam satu lembar kerja.

 

Cara Membuat Neraca Lajur

Penyusunan neraca lajur dilakukan secara bertahap. Berikut langkah-langkahnya:

 

  1. Menuliskan akun dari neraca saldo percobaan
    Semua saldo akun, baik debit maupun kredit, dimasukkan ke dalam kolom saldo percobaan.
  2. Mencatat penyesuaian
    Misalnya, penyusutan aset, beban yang masih harus dibayar, atau pendapatan yang belum diterima. Catat di kolom penyesuaian sesuai debit atau kredit.
  3. Menghitung saldo setelah penyesuaian
    Jumlahkan atau kurangi saldo percobaan dengan penyesuaian untuk mendapatkan saldo akhir.
  4. Mengklasifikasikan akun ke laporan laba rugi atau neraca
    • Akun pendapatan dan beban masuk ke kolom laba rugi.
    • Akun aset, kewajiban, dan modal masuk ke kolom neraca.
  5. Memastikan saldo tetap balance
    Jumlah total debit harus sama dengan total kredit. Jika tidak seimbang, berarti ada kesalahan pencatatan.

 

Baca juga: 5 Macam Jasa yang Ditawarkan Akuntan Publik

 

Kelebihan dan Kekurangan Neraca Lajur

 

Kelebihan:

 

  1. Mempermudah penyusunan laporan keuangan.
  2. Mengurangi kesalahan pencatatan.
  3. Memberikan gambaran awal posisi keuangan.
  4. Membantu dalam audit internal.

 

Kekurangan:

 

  1. Membutuhkan waktu tambahan.
  2. Tidak semua perusahaan merasa perlu menggunakannya.
  3. Jika jumlah transaksi sangat besar, penyusunan neraca lajur bisa cukup rumit.

 

Kesalahan Umum dalam Penyusunan Neraca Lajur

Beberapa kesalahan yang sering terjadi adalah:

 

  1. Salah memindahkan saldo ke kolom yang sesuai.
  2. Lupa mencatat jurnal penyesuaian.
  3. Tidak menyeimbangkan total debit dan kredit.
  4. Keliru mengklasifikasikan akun ke laporan laba rugi atau neraca.

Kesimpulan

Neraca lajur adalah kertas kerja akuntansi yang berfungsi mempermudah penyusunan laporan keuangan, mengurangi kesalahan pencatatan, serta memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan secara sistematis.

 

Terdapat beberapa jenis neraca lajur, yaitu 6 kolom, 8 kolom, dan 10 kolom. Penyusunannya dilakukan dengan langkah-langkah mulai dari mencatat saldo percobaan, melakukan penyesuaian, menghitung saldo setelah penyesuaian, hingga memindahkan akun ke laporan laba rugi dan neraca.

 

Dengan memahami pengertian, fungsi, jenis, dan cara membuat neraca lajur, baik akuntan maupun pemilik usaha dapat menyusun laporan keuangan dengan lebih cepat, efisien, dan akurat.